Kapasitas Produksi nggak mencukupi? . . . kenapa R15 nggak di CBU-kan?

Seperti yang kita ketahui Yamaha  (YMKI) mengakui bahwa kapasitas produksi plant mereka masih setengah kapasitas produksi Honda (AHM). Kenyataan ini yang menjadi penyebab terkungkungnya peremajaan line up mereka dengan cepat. Bila Yamaha ingin melakukan manuver radikal, mereka harus berfikir lebih dari dua kali tentang kesanggupan mereka mensuplai pasokan Motor yang dipesan konsumen.

YZF R15 yang memiliki basis desain full fairing dipercaya akan menjadi ajang kehebohan Yamaha Tahap kedua di line up motor sport. Kehebohan pertama sudah tentu saat peluncuran Yamaha V-Ixion yang berani menawarkan sistem injeksi, monoshok,  dan deltabox pada desainnya. Konsumen saya pastikan akan menyambut dengan sangat positif kemunculan R15 ini, walaupun mungkin tastenya 11-12 sama V-Ixion. Saya kiranya nggak perlu lagi  panjang lebar menjabarkan fitur kelebihan R15 versi Yamaha India dibanding motor-motor kompetitor yang banding. Tapi belum apa-apa Yamaha sudah menunjukan ketidak berdayaan mereka dengan berujar : “Apalagi bila ada produk baru, bisa makin keteteran kita,” pada detikOto. Sungguh saya sedikit merasa kecewa akan sikap menyerah sebelum bertanding ini dari Yamaha.

Bila bajaj bisa men ckd-cbu kan varian pulsarnya, bila suzuki pernah berhasil men cbu-kan FXR, jika honda pernah mem cbu kan sonic nya, dan  jika Kawasaki dengan sukses berhasil mencbu kan Ninja 250R nya . . . kenapa YMKI nggak berani men-cbu kan YZF R15? mungkin hitung-hitungan bisnisnya belum ‘nutup’ menurut mereka atau  . . entahlah. Ibarat kata, mereka nggak perlu susah-susah nyetak fairing, semua ngambil dari pusat produksi R15. Saya Yakin walau di CBU kan R15 tidak akan dijual dengan harga yang sangat heboh. YMKI cukup piawai  menseting harga. Pun bila Harga CBU lebih mahal 1-2 juta dari harga R15 bila di produksi sendiri, saya yakin konsumen tetep banyak yang antri di Daftar Inden 😀 semoga berguna

Taufik of BuitenZorg yang gregetan ama YMKI 😀