Honda Scoopy . . . Cukup Pas Buat Coba strategi Low Cost Diferentiation

Strategi Low Cost differentiation, seperti yang pernah dibahas oleh Mas Tri, merupakan sebuah strategi marketing gado-gado yang menggabungkan strategi harga rendah dan beranii tampil Beda !! Strategi ini, tentunya bila di awali oleh sebuah riset penerimaan yang cukup kredible akan menghasilkan impact yang boleh dibilang akan cukup menarik hasilnya. Honda Scoopy, yup Skutik modern retro yang menurut banyak kabar menjadi salah satu varian yang akan di boyong oleh Honda tahun ini sudah pasti tampil beda dibandingkan skutik-skutik jepang yang nongol duluan di sini . . . inilah yang ku maksut strategi pembedanya

Tampang sih boleh dibilang nggak futuristis, akan tetapi melihat finishing touchnya yang cukup ciamik, ditambah warna-warni varian yang heboh akan serta merta dapat mewakili personalisasi diri . . . bukan generasi jadul yang akan disasar  . . . rider pemula alias para remaja lah yang disasar. Tampang Jadul tapi nggak malu-maluin githu lho maksutnya. Tinggal tambahin label harga yang kompetitif, dalam arti kata nggak mahal-mahal untuk menggenapi strategi low costnya . . . saya pikir harusnya Honda bisa mewujudkannya . . . wong basis mesinnya nggak jauh beda dengan beat.

Setelah itu tinggal geber di masalah produksi, jangan sampe menjadi yang duluan di segmen skutik retro . . . akan tetapi malah kehilangan momentum kerena tersendatnya suply produksi, sehingga yang didapat adalah kekecewaan konsumen karena antrean inden yang mengular panjang . . . kucurin dana . . . tambah lagi Investasi Pabrik di Indonesia . . . masa’ kalah sama yamaha yang denger-denger mau dapet kucuran US$ 30 Juta untuk menambah kapasitas terpasangnya menjadi 3,7 juta unit per tahun atau sekitar 422 motor per jam he he he he, semoga berguna

Taufik of BuitenZorg